Wednesday, October 24, 2012

Jangan Lagi Pilih Pemimpin yang Tidak Jujur




Pemimpin bermoral harus bekerja keras untuk kesejahteraan rakyatnya, melihat dengan mata rakyat, berbicara dengan bahasa rakyat, dan menangis ketika melihat rakyatnya dihimpit kemiskinan. Jika ada pemimpin yang tidak amanah, tidak jujur, tidak mampu mensejahterakan rakyatnya, jangan pilih kalau mencalonkan diri kembali.”
-- Ketua DPR RI Marzuki Alie --


 
Jangan Lagi Pilih Pemimpin yang Tidak Jujur

Makassar, Tabloid Almamater. Seorang pemimpin haruslah dapat dipercaya, selalu berkata benar, menyampaikan kebenaran, dan memiliki kekuatan yang menunjukkan kemampuannya dalam memimpin. Kejujuran pemimpin sangat diperlukan, karena agama mengharamkan surga bagi pemimpin yang mati dalam keadaan menipu rakyat.

Pemimpin bermoral harus bekerja keras untuk kesejahteraan rakyatnya, melihat dengan mata rakyat, berbicara dengan bahasa rakyat, dan menangis ketika melihat rakyatnya dihimpit kemiskinan.

“Jika ada pemimpin yang tidak amanah, tidak jujur, tidak mampu mensejahterakan rakyatnya, jangan pilih kalau mencalonkan diri kembali,” tandas Ketua DPR RI Marzuki Alie yang disambut teriakan “Allahu Akbar” dari sejumlah peserta Dialog Peradaban, di Alauddin Training Centre Kampus I UIN Alauddin Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin, 5 Maret 2012.

Marzuki tampil sebagai pembicara utama dalam dialog bertajuk; “Membangun Indonesia Unggul dan Bermartabat”, yang diselenggarakan oleh Institute For Islamic Civilization and Development (INISIASI) dan Ormas Hidayatullah.

Pembicara lain dalam dialog yang dibuka Rektor UIN Alauddin Prof HA Qadir Gassing, yaitu Prof Dr H Halide SE (pakar ekonomi), Ir H Isran Noor MSi (Ketua APKASI), Dr Adian Husaini MA (Direktur Program Pascasarjana UIKA Bogor), Ustadz Suharsono (pakar kajian peradaban).

Turut hadir anggota DPD RI yang juga calon Wagub Sulsel H Aziz Qahhar Mudzakkar, Ketua MUI Sulsel KH Sanusi Baco, serta sejumlah pimpinan Ormas Islam, dan tokoh politik. (san)

@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi II, Maret 2012.

No comments: