Tuesday, April 09, 2013

Interaksi Aktor dalam Kebijakan Publik



Mereka lebih sering bersembunyi dan bermain di balik layar, termasuk ketika para aktor eksekutif dan legislatif itu sedang merumuskan kebijakan publik, antara lain dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Karena para aktor pemerintahan itu lebih banyak bersembunyi dan bermain di balik layar, maka masyarakat selaku penonton tidak bisa menyaksikan seluruh pertunjukan penyelenggaraan pemerintahan. Akibatnya, masyarakat sering kecewa dan memprotes pertunjukan (dan kebijakan pemerintah) tersebut.




Interaksi Aktor dalam Kebijakan Publik

Judul buku : Dimensi Interaksi Aktor dalam Proses Kebijakan Publik
Penulis : Muhlis Madani
Penerbit : Graha Ilmu
Cetakan pertama : April 2011
Tebal : xiv + 210 halaman
Harga : Rp 58.600,-

Dalam setiap pertunjukan film dan sandiwara, selalu ada aktor dan atau aktris yang tampil dengan peran mereka masing-masing. Para aktor dan atau aktris tersebut berupaya tampil memukau penonton, agar mendapatkan aplaus atau acungan jempol, sebagai wujud kesenangan dan kepuasan penonton.

Penampilan para aktor dan aktris dalam film atau panggung sandiwara itu sangat terbuka, sehingga para penonton dapat dengan mudah mengenali mereka, terutama aktor atau aktris yang menjadi pemeran utama.
Dalam pertunjukan penyelengaraan pemerintahan (eksekutif dan legislatif), juga ada aktor dan aktris yang selalu tampil dengan peran mereka masing-masing, tetapi mereka berupaya tampil memukau di hadapan masyarakat atau rakyat selaku penonton hanya pada saat-saat tertentu untuk mendapatkan acungan jempol.

Mereka lebih sering bersembunyi dan bermain di balik layar, termasuk ketika para aktor eksekutif dan legislatif itu sedang merumuskan kebijakan publik, antara lain dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Karena para aktor pemerintahan itu lebih banyak bersembunyi dan bermain di balik layar, maka masyarakat selaku penonton tidak bisa menyaksikan seluruh pertunjukan penyelenggaraan pemerintahan. Akibatnya, masyarakat sering kecewa dan memprotes pertunjukan (dan kebijakan pemerintah) tersebut.

Itulah yang digambarkan Muhlis Madani dalam bukunya ‘’Dimensi Interaksi Aktor dalam Proses Kebijakan Publik’’ yang diterbikan Graha Ilmu, pada April 2011.

Buku setebal 210 halaman ini sangat berguna bagi para pejabat pemerintahan, anggota DPR RI/DPD RI/DPRD, dosen dan mahasiswa Fisipol, serta bagi masyarakat yang peduli terhadap masalah-masalah pemerintahan dan sosial kemasyarakatan.

Salah satu yang menarik dalam buku ini yaitu ketika Muhlis Madani mengungkapkan perilaku aktor dalam proses perumusan kebijakan publik pada Bab IV. (win)


@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi ke-1, Januari 2012.

No comments: