Saturday, November 03, 2012

Universitas Pepabri Makassar




WISUDA UNIVERSITAS PEPABRI. Ketua BAN-PT Prof Dr Mansyur Ramly dan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello MA yang merupakan perpanjangan tangan Dirjen Dikti, menghadiri acara wisuda ke-20 Universitas Pepabri Makassar, di Hotel Aryaduta, Makasar, Sabtu, 13 Oktober 2012. (Foto: Asnawin)



Universitas Pepabri Makassar

-         Wisuda Dihadiri Koordinator Kopertis IX
-         Ketua BAN-PT Membawakan Orasi Ilmiah

Makassar, Tabloid Almamater. Tidak mudah menghadirkan Koordinator Kopertis dan Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sekaligus pada sebuah acara wisuda, tetapi Universitas Pepabri Makassar, mampu menghadirkannya.

Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello MA yang merupakan perpanjangan tangan Dirjen Dikti, dan Ketua BAN-PT Prof Dr Mansyur Ramly, menghadiri acara wisuda ke-20 Universitas Pepabri Makassar, di Hotel Aryaduta, Makasar, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Prof Basri Wello memberikan sambutan, sedangkan Prof Mansyur Ramly membawakan orasi ilmiah dengan judul “Pendidikan sebagai Lokomotif Pembangunan Karakter Bangsa.”

“Topik ini saya pilih karena salah satu kebijakan pendidikan nasional sekarang adalah bagaimana dunia pendidikan bisa menjadi pemeran utama dalam pembangunan karakter bangsa di Indoesia,” jelas Prof Mansyur Ramly.

Kehadiran kedua pejabat tersebut, secara tidak langsung merupakan pengakuan atau legitimasi terhadap Universitas Pepabri Makassar yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Dharmawirawan Pepabri Sulsel.

Selain kedua pejabat tersebut, acara wisuda juga dihadiri mantan Gubernur Sulsel yang kini menjabat Ketua Pepabri Sulsel HM Amin Syam, Pangdam VII Wirabuana, Kapolda Sulselbar, Ketua Yayasan Pendidikan Dharmawirawan Pepabri Sulsel, H Syamsuddin Massa serta sejumlah undangan lainnya.

“Khusus kepada Bapak Prof Dr Mansyur Ramly, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas waktunya berkenan menyampaikan orasi ilmiah pada hari ini. Sebuah kebanggaan bagi civitas akademika Universitas Pepabri, menerima pencerahan pengetahuan dari salah satu putra terbaik Sulawesi Selatan,” tutur Rektor Universitas Pepabri Makassar Prof Dr Hj Maemunah Dawy MS.

Mendapat ucapan terima kasih secara khusus, Prof Mansyur Ramly membalas ucapan tersebut dengan mengatakan selamat serta terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Mayjen (Purn) HM Amin Syam, selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Dharmawirawan Pepabri Sulawesi Selatan, Pimpinan Yayasan,  Rektor dan segenap pimpinan, para dosen, serta civitas akademika Universitas Pepabri.

“Terima kasih atas kesempatan kepada saya untuk menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda ini,” katanya.

Universitas Pepabri sebagai salah satu unversitas potensial di Indonesia, lanjut Prof Mansyur, seharusnya mengambil peran strategis sebagai pelopor terdepan dalam program pendidikan karakter dalam rangka menanamkan nilai-nilai Pancasila guna melahirkan manusia pancasilais yang unggul bersaing di era global sekarang dan akan datang.

Acara wisuda yang dilaksanakan Universoitas Pepabri Makassar, kata Rektor Universitas Pepabri, ditujukan sebagai salah satu bentuk evaluasi kinerja Universitas Pepabri Makassar dan sekaligus sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat dan pemerintah atas berbagai investasi, terutama kepercayaan yang telah diamanahkan kepada Universitas Pepabri dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi di Tanah Air.

“Melalui acara ini, Universitas Pepabri melepaskan 100 orang lulusan yang siap mengabdikan diri pada nusa dan bangsa,” tutur Prof Maemunah.

Kepada para wisudawan, Rektor Universitas Pepabri menitipkan lima pesan, yaitu para alumni diharapkan tidak berpuas diri dengan apa yang telah diraih, terus-menerus belajar, menjaga kehormatan dan nama baik sebagai alumni Universitas Pepabri, bersikap rendah hati, serta memegang teguh janji alumni.

Perguruan Tinggi Berkualitas

Universitas Pepabri Makassar, katanya, diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi unggulan dengan kualitas yang diperhitungkan.

“Strategi pencapaiannya adalah melalui tiga pilar sesuai yang dicanangkan Kemendikbud, yaitu power sharing, synergy dalam proses, dan pemanfaatan teknologi informasi (IT),” kata Prof Maemunah.

Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Basri Wello mengatakan, kualitas atau mutu tidak identik dengan kemewahan.

“Jadi, kampus yang bermutu tidak harus mewah,” katanya.

Dia juga mengingatkan jajaran pengelola Universitas Pepabri agar menjaga dan menjaga kepercayaan masyarakat dengan cara meningkatkan mutu pelayanan dan mutu proses belajar mengajar.

“Mutu itu adalah investasi. Kalau mutu kampus kita bagus, maka kita tidak perlu berteriak-teriak di luar sana tentang mutu kampus kita, karena para mahasiswa dan alumni kita pasti akan berbicara sendiri kepada orang-orang sekitarnya dan kepada semua orang tentang mutu kampusnya,” kata Prof Basri Wello.

Kepada para pengelola Universitas Pepabri, Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi juga mengingatkan bahwa kebutuhan masyarakagt selalu bergerak sesuai perkembangan. Karena itulah, katanya, kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan.

“Kalau kurikulum tidak diubah sesuai kebutuhan dan perkembangan, maka kurikulum itu pasti akan ketinggalan,” katanya.

Selalu Bergerak

Ketua DPD Pepabri Sulsel Mayjen TNI (Purn) HM Amin Syam mengakui bahwa Universitas Pepabri Makassar memang masih berjuang mengatasi berbagai masalah dan kendala, tetapi di sisi lain pihaknya mendorong Rektor dan para pengelola Universitas Pepabri agar terus-menerus bergerak menuju perguruan tinggi unggulan dengan kualitas yang diperhitungkan.

“(Albert) Einstein bilang, ibarat naik sepeda, kita harus terus-menerus bergerak mengayuh pedal, kalau ingin (sepeda kita) tetap jalan,” katanya.

Para alumni juga diimbau tidak berhenti belajar dan tidak berhenti hanya sampai sarjana (S1). Mantan Gubernur Sulsel itu menyarankan para alumni (sarjana) Universitas Pepabri Makassar agar melanjutkan kuliah ke jenjang program magister (S2), program doctoral (S3), hingga program S4.

“Adakah program S4? Ada. S4 itu adalah sarjana yang telah mendapat pengakuan dari masyarakat. S4 itulah wisudawan tertinggi, karena mereka dilantik oleh masyarakat,” katanya sambil tersenyum. (as)

@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi 3, Oktober 2012.

No comments: