Friday, March 29, 2013

Dosen di Gorontalo, 56,5 Persen Masih S1

DOKTOR Titin Dunggio foto bersama suaminya Dr Ir H Azis Rachman MM, sesaat setelah ujian promosi Ilmu Manajemen, di Kampus PPs UMI Makassar, Kamis, 8 November 2013. Wanita kelahiran Gorontalo, 9 Januari 1973, mengangkat disertasi berjudul “Pengaruh Rekruitmen, Kompetensi, Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Dosen pada Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo.” (Foto: Asnawin)



Dosen di Gorontalo, 56,5 Persen Masih S1

Makassar, Tabloid Almamater.

Jumlah perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo terbilang masih sedikit dan sebagian masih tergolong baru, sehingga kualifikasi para dosennya pun umumnya masih bergelar sarjana (S1).

Hasil penelitian yang dilakukan salah seorang pimpinan perguruan tinggi, menunjukkan persentase dosen perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Gorontalo, yang berkualifikasi sarjana masih berada pada angka 56,5 persen.

Kualifikasi para dosen PTS di Gorontalo itu, tentu saja perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas luaran perguruan tinggi dan kualitas pendidikan pada umumnya di Provinsi Gorontalo.

“Mereka perlu diberi peluang untuk mengikuti pendidikan S2 atau S3,” tandas Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Bisnis (STIMB) Gorontalo, Dr Titin Dunggio SE MSi, saat memertahankan disertasinya pada ujian promosi doktor, di kampus Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, 8 November 2012.

Wanita kelahiran Gorontalo, 9 Januari 1973, mengangkat disertasi berjudul “Pengaruh Rekruitmen, Kompetensi, Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Dosen pada Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo.”

Titin Dunggio di hadapan tim penguji yang dipimpin Direktur PPs UMI Prof Basri Modding, mengatakan, motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja dosen.

“Sebagai manusia biasa, dosen membutuhkan adanya motivasi kompensasi, kondisi tempat kerja yang layak, promosi jabatan, serta tanggungjawab dan pekerjaan itu sendiri, guna menjalankan tugas profesional sebagai dosen agar berprestasi di bidangnya sesuatu fakultas dan jurusan tempat mengajar,” paparnya.

Menurut isteri dari Dr Ir H Azis Rachman MM, pemberian motivasi kompensasi berupa insentif tambahan, honor menguji, tunjangan jabatan, dan kesejahteraan, sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja dosen.

“Motivasi menjadi kebutuhan dan diperlukan bagi setiap dosen untuk mengembangkan potensi sesuai profesi yang disandang. Karenanya, motivasi kompensasi, kondisi tempat kerja, promosi jabatan, tanggungjawab dan pekerjaan itu sendiri berpengaruh terhadap prestasi kerja dosen,” kata Titin.

Tim penguji pada ujian promosi Titin Dunggio, terdiri atas Prof Basri Modding (ketua sidang), Prof Dr H Abdul Rahman Mus SE MSi (promotor), Dr H Muchtar Lamo SE MSi dan Dr Mursalim SE MSi Akt (Ko-promotor), Prof Dr H Mursalim Umar Gani SE MSi, Dr Roslina Alam SE MSi, dan Dr Mapparenta SE MSi (tim penilai), Prof Dr H Murjani Kamaluddin SE MSi (penguji eksternal), dan Prof dr Said Sampara SH MH (penguji lintas bidang ilmu). (as)

@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi ke-4, Maret 2013.

No comments: