Tuesday, February 07, 2012

Tokoh Muda Peduli Pendidikan



Sebagai generasi penerus dan pelanjut estafet cita-cita pendiri Yayasan Bina Taruna Gorontalo, Azis Rachman kini menjabat Ketua Badan Pelaksana Yayasan Bina Taruna, yang mewadahi STIA Bina Taruna, STITEK Bina Taruna, serta Program Pascasarjana STIA Bina Taruna, Gorontalo.

--------------
Ir H Azis Rachman MM:
Tokoh Muda Peduli Pendidikan

Usianya masih tergolong muda. Penampilannya sederhana dan terkesan low profile, tetapi posisi dan prestasinya sungguh sangat tidak sederhana. Ya, Ir H Azis Rachman MM yang lahir bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 1970, adalah pemilik dan penanggungjawab beberapa perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo.
Sebagai generasi penerus dan pelanjut estafet cita-cita pendiri Yayasan Bina Taruna Gorontalo, Azis Rachman kini menjabat Ketua Badan Pelaksana Yayasan Bina Taruna, yang mewadahi STIA Bina Taruna, STITEK Bina Taruna, serta Program Pascasarjana STIA Bina Taruna, Gorontalo.
Alumni S1 Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar (1996), juga adalah pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Azis terangkat menjadi pegawai negeri sipil dan ditempatkan sebagai staf Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Nasional di Departemen PU, Manado (1997-2003).
Tahun 2003, anak dari pasangan Ir Awad Rachman (alm) dan Hj Hasmin Modanggu, mengundurkan diri sebagai PNS, karena ingin berkonsentrasi mengelola perguruan tinggi yang dirintis ayahnya, sekaligus melanjutkan kuliah ke jenjang S2 Magister Manajemen pada salah satu STIE di Surabaya.
Tahun 2005, Azis terangkat kembali menjadi PNS, tetapi kali ini sebagai dosen negeri pada lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan diperbantukan sebagai dosen negeri yang dipekerjakan (DPK) pada Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo.
“Saya ditempatkan di STITEK Bina Taruna Gorontalo untuk memperkuat jaringan dan akses, termasuk sebagai perwakilan berbagai kegiatan dan informasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi di Gorontalo,” jelasnya kepada Tabloid Almamater.
Tak puas dengan gelar akademik dan ilmu yang telah dimilikinya, Azis kemudian melanjutkan kuliah ke jenjang doktoral (S3), dengan mengambil program studi Ilmu Manajemen pada Program Pascasarjana UMI Makassar.
Di luar kampus, Azis Rachman dipercaya menjabat Ketua DPD Perkindo Gorontalo, yang merupakan wadah sertifikasi pengusaha konsultan dalam bidang jasa konstruksi dan non- konstruksi.
Dalam mengelola lembaga pendidikan, beliau memiliki komitmen yang tinggi terhadap mutu dan proses pendidikan, sehingga menjadi modal utama dalam mengembangkan lembaga pendidikan yang sehat dan berdaya saing di STIA Bina Taruna, STITEK Bina Taruna, PPs STIA Taruna, serta STIM Boalemo.
“Terutama dalam menghadapi era persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat,” katanya.
STIM Boalemo lahir dengan SK Mendiknas RI No. 59/D/O/2008, tanggal 28 Maret 2008. Sekolah Pascasarjana STIA Bina Taruna Gorontalo lahir melalui Ijin Dirjen Dikti No. 1531/D/T/2009, tanggal 28 Agustus 2009.
Sekolah Pascasarjana STIA Bina Taruna adalah satu-satunya program pascasarjana di Provinsi Gorontalo yang membuka prodi Magister Ilmu Administrasi, dengan konsetrasi Magister Administrasi Publik, Magister Administrasi Bisnis, Magister Administrasi Pemerintahan Daerah, serta Magister Administrasi Pendidikan.
“Sekolah Pascasarjana STIA Bina Taruna telah telah memberikan warna yang berbeda dalam dunia pendidikan di Provinsi Gorontalo,” ujar Azis.
Menyinggung era persaingan yang penuh tantangan dewasa ini, dia mengatakan diperlukan jiwa enterpreneur untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan, dengan melihat peluang yang ada, dan berani mengambil risiko.
“Itu sudah menjadi hal yang biasa dalam pengambilan keputusan, sehingga mampu mandiri dan mampu berkompetisi, tandasnya.
Untuk mengembangkan perguruan tinggi di luar Kota Gorontalo, maka Kota Tilamuta Kabupaten Boalemo menjadi pilihannya untuk mendirikan STIM Boalemo, sejak 2008 di bawah Pembinaan Yayasan Bina Mandiri Gorontalo.
“Saat ini jumlah mahasiswa STIM Boalemo hampir mencapai 1000 orang, dengan tiga program studi yang seluruhnya telah terakreditasi,” jelas Azis.
Apakah ayah tiga anak dan suami dari Ny Hj Titin Dunggio SE MSi, puas dengan hasil yang telah diperoleh saat ini?
"Tidak! Saya ingin mewujudkan ide dan cita-cita besar almarhum ayah kami untuk menyatukan ketiga perguruan tinggi menjadi sebuah universitas dengan nama Universitas Bina Taruna Gorontalo," tandasnya.
Dengan kiprah dan berbagai torehan prestasinya, kiranya tidak salah kalau Azis Rachman dinobatkan sebagai tokoh muda peduli pendidikan. (asnawin)

@copyright
Tabloid Almamater, hal-19, edisi I, Januari 2012.

[Terima kasih atas kunjungan, saran, kritik, dan komentarnya di blog Tabloid Almamater - http://tabloid-almamater.blogspot.com/]

No comments: