Monday, September 08, 2014

Yang Ajaib dari Universitas Alkhairaat Palu


AJAIB. Keberhasilan Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Sulawesi Tengah, memperoleh izin dari pemerintah dan bahkan mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk menyelenggarakan program studi Ilmu Kedokteran, oleh Rektor Unisa Hamdan Rampadio SH MH, disebut sebagai sebuah keajaiban. (Foto: Asnawin)









--------------


Yang Ajaib dari Universitas Alkhairaat Palu


Bukan perkara mudah bagi perguruan tinggi swasta (PTS), memperoleh izin dari pemerintah untuk membuka program studi ilmu kedokteran atau Fakultas Kedokteran, karena banyak sekali yang harus disiapkan, mulai dari dosen atau tenaga pengajar hingga sarana dan prasarana.

Namun ternyata, Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Sulawesi Tengah, berhasil memperoleh izin dari pemerintah (Dirjen Dikti Depdikbud RI) dan bahkan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Keberhasilan itu, oleh Rektor Unisa Hamdan Rampadio SH MH, disebut sebagai sebuah keajaiban.

“Universitas Alkhairaat ini ajaib sebenarnya. Banyak orang mengatakan Fakultas Kedokteran Unisa itu mustahil, namun ternyata telah berjalan selama beberapa tahun dan sudah dua kali mewisuda alumninya. Demikian juga Fakultas Teknik yang telah dibuka dengan dua jurusan, yakni (jurusan) Planologi, dan (jurusan) Pertambangan,” katanya.

Setelah membuka dua fakultas baru, Unisa Palu kini menyiapkan diri membuka Program Pascasarjana. Setidaknya, ada dua program studi yang akan dibuka, yaitu program studi tarbiyah dan program studi manajemen.

Hamdan mengatakan, kedua program studi tersebut sudah memperoleh status “Akreditasi B” sebagai salah satu syarat untuk membuka program pascasarjana.

“Membuka program pascasarjana ini tidak boleh tidak, harus dibuka,” tandasnya.

Membuka program pascasarjana, oleh Hamdan Rampadio dianggap sebagai tantangan. Begitu pula dengan tuntutan Akreditasi Institusi Universitas Alkhairaat pada 2014 ini.

Dia mengakui tantangan tersebut sangat berat, karena yang menjadi penilaian adalah proses pendidikan secara menyeluruh di Universitas Alkhairaat, termasuk pengabdian pada masyarakat dan pengelolaan keuangan.

“Berdasarkan Undang-Un-dang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi, Akre-ditasi Institusi diberlakukan kepada seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Maka tugas utama Universitas Alkhairaat saat ini adalah memperjuangan Akre-ditasi Institusi,” tegas Hamdan.

Budaya Meneliti

Keberhasilan lain yang dicapai Universitas Alkhairaat yaitu memenangi persaingan antar-perguruan tinggi swasta guna mendapatkan dana hibah “Peningkatan Tata Kelola” dan Peningkatan Kualitas Perencanaan Pengembangan PTS.”

Kedua dana hibah tersebut kemudian melahirkan dua dokumen pentin bagi keberadaan Unisa selaku sebuah institusi perguruan tinggi, yaitu Statuta Unisa dan Renstra Unisa.

Keberhasilan tersebut disusul dengan lolosnya beberapa propo-sal penelitian dari para dosen Unisa dalam hibah bersaing Dikti Kemdikbud RI , serta proposal pengabdian pada masyarakat yang dibiayai Dikti, berupa Iptek bagi Masyarakat (IbM).

Hamdan mengatakan, memang belum banyak dosen Unisa yang bisa memenangi ketatnya persaingan IbM dan IbW, serta hibah bersaing.

“Namun perlahan tapi pasti, hal ini (penelitian) akan menjadi budaya di lingkungan Unisa, seiring dengan semakin meningkat-nya tuntutan sebagai konsekuensi dari seorang dosen,” katanya.

Wisuda ke-20

Universitas Alkhairaat yang resmi berdiri pada 27 April 1964, tercatat sudah 20 kali melaksanakan penamatan atau wisuda bagi para alumninya.

Pada wisuda ke-20, pekan ketiga Desember 2013, Unisa mewisuda sebanyak 584 alumninya, terdiri atas 62 alumni Fakultas Agama Islam (FAI), 4 (empat) alumni Fakultas Perikanan.

Selanjutnya, 173 alumni Fakultas Ekonomi, 2 (dua) alumni Fakultas Sastra, 6 (enam) alumni Fakultas Pertaninan, 325 alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta 12 alumni Fakultas Kedokteran.

Acara wisuda dihadiri Sespel Kopertis IX Sulawesi Dr Ibrahim Saman MM, Ketua APTISI Wilayah IX-A Sulawesi Prof Hambali Thalib SH MH, Gubernur Sulteng diwakili Asisten I Drs Bahruddin H Tanriwali MSi, Ketua Utama Alkhairaat, Ketua Umum PB Alkhairaat, Ketua Yayasan Alkhairaat, sejumlah pejabat dan undangan, serta para wisudawan. (win)

---------------------
@Copyright Majalah Almamater, edisi ke-6, Agustus 2014
---------------------


1 comment:

Anonymous said...

itu kan atas upaya dari UNHAS makassar.