Saturday, September 27, 2014

Pujian dari Gubernur Sulsel


WISUDA UNIVERSITAS PEPABRI. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, memuji semangat kerja dan kegigihan Apiaty, sehingga mampu “memaksa” dirinya guna menghadiri acara wisuda Universitas Pepabri Makassar, beberapa waktu lalu. (Foto: Asnawin)






-------------------


Universitas Pepabri Makassar:

Pujian dari Gubernur Sulsel


Setelah membenahi komposisi struktural, Universitas Pepabri langsung tancap gas dengan melaksanakan wisuda dan melakukan promosi ke berbagai daerah untuk menggaet calon mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015.

Sebelum pelaksanaan wisuda, semua fakultas melaksanakan ujian meja bagi para calon wisudawan.
Fakultas Teknik misalnya, melaksanakan ujian meja dan sekaligus yudisium bagi mahasiswa program studi Arsitektur, di Hotel Smile Makassar, Sabtu, 25 Januari 2014.

Delapan mahasiswa dinyatakan lulus dan langsung diyudisum. Mereka adalah Miswar (judul skripsi: Pusat Kegiatan dan Pelatihan Multimedia di Makassar), Yefrisal (Sekolah Tinggi Pariwisata di Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara), Hasrawaty (Terminal Angkutan Darat di Enrekang), dan Tifani Atirah Latief (Makassar Komputer Center).

Selanjutnya, Satriana Amin (Gedung Konvensi Internasional di Makassar; Penekanan Arsitektur Neo-vernakuler), Suardi (Rumah Susun di Makassar dengan Pola Konsolidasi Lahan), Nur Azridhah Juniarti (Galeri Seni Rupa di Makassar), dan Asniar (Kantor DPRD Kabupaten Gowa).

Beberapa di antara mereka yang ditemui memberikan alasan masing-masing dalam menyusun skripsi. Nur Azridhah misalnya, mengaku memilih galeri seni rupa, karena di Makassar belum ada galeri seni rupa.
“Saya memilih menyusun skripsi mengenai galeri seni rupa di Makassar, karena di Kota Makassar memang belum ada galeri seni rupa,” tuturnya kepada penulis.

Yefrisal yang berasal dari Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara, juga mengaku memilih menyusun mengenai Sekolah Tinggi Pariwisata di Kota Bau-bau, karena di daerah asalnya itu belum ada Sekolah Tinggi Pariwisata.

Hasrawaty, mengaku memilih menyusun skripsi mengenai terminal angkutan darat di Enrekang, karena terminal angkutan darat di Enrekang sudah ketinggalan zaman dan tidak layak lagi digunakan.

“Tahun ini kami menghasilkan 14 arsitek baru dalam dua kali ujian skripsi,” ungkap Dekan Fakultas Teknik Universitas Pepabri Ir Hidayat Marmin MT.

Perjalanan Ibadah

Setelah melaksanakan ujian meja dan yudisium pada semua fakultas, Universitas Pepabri kemudian melaksanakan Wisuda Sarjana XXI, di Grand Clarion Hotel, Makassar, Kamis, 30 Januari 2014.

Sebanyak 172 alumni diwisuda, terdiri atas, 13 alumni program studi Arsitek (Fakul-tas Teknik), 68 alumni prodi Administrasi Negara (Fakultas Administrasi Negara), dan 91 alumni prodi Ilmu Pemerintahan (Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik).

Rektor Universitas Pepabri, Apiaty Kamaluddin Amin Syam, mengatakan, lama studi para alumni tersebut rata-rata empat tahun enam bulan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata 3,35.

“IPK dan lama studi merupakan salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran. Dengan melihat hasil hari ini, menunjukkan proses pembelajaran selama ini telah berlangsung dengan baik,” katanya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, saat memberikan sambutan langsung meng-ucapkan selamat kepada Apiaty Amin Syam sebagai rektor baru Universitas Pepabri dan menyatakan bahwa perjalanan kariernya dari birokrat hingga menjadi rektor merupakan perjalanan ibadah.

Syahrul juga memuji semangat kerja dan kegigihan Apiaty, sehingga mampu “memaksa” dirinya guna menghadiri acara wisuda.

“Sampai tadi malam saya masih di luar kota dan masih ada kegiatan yang harus saya hadiri di luar kota, tetapi karena ibu Apiaty menelpon terus, saya akhirnya meninggalkan acara di luar kota dan terbang ke Makassar untuk menghadiri acara wisuda ini,” paparnya yang langsung disambut tepuk-tangan meriah dari para wisudawan dan undangan yang hadir.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Dharmawirawan Pepabri Sulawesi Selatan yang juga Ketua Pepabri Sulsel, HM Amin Syam, mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan ultimatum kepada Rektor Universitas Pepabri agar secepatnya menyiapkan segala sesuatunya untuk mengajukan penambahan program studi, serta meminta agar pengelola dan pengurus yayasan dapat bekerjasama untuk mengembangkan Universitas Pepabri.

Acara wisuda yang juga diisi orasi ilmiah oleh Prof Basri Wello (Guru Besar Linguistik Bahasa Inggris dari Universitas Negeri Makassar, dan mantan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi), turut dihadiri anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Dapil Sulsel Bahar Ngitung, Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi diwakili Kabag Umum Andi Muhammad Amir Suddin SH MH, serta sejumlah pejabat dan undangan lainnya. (asnawin)

----------------------------------------------------------
@copyright Majalah Almamater, edisi Agustus 2014
------------------------------------------------------------------


No comments: