Sunday, October 28, 2012
PPs STIEM Bongaya: Jaga Kualitas, Haramkan Kelas Jauh
Langkah berbeda diterapkan Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya. PPs yang berdiri sejak tahun 2000, justru lebih mengutamakan menjaga kualitas dan tidak terlalu ngotot mencari mahasiswa baru sebanyak-banyaknya.
“Terus-terang, dengan proses yang baik dan benar pun belum tentu kualitas alumni bisa dijamin, apalagi kalau prosesnya tidak benar,” tandas Direktur PPs STIEM Bongaya Prof Dr H Syamsul Ridjal MSi. (Foto: Asnawin)
Program Pascasarjana STIEM Bongaya:
Jaga Kualitas, Haramkan Kelas Jauh
Makassar, Tabloid Almamater. Banyak Program Pascasarjana (PPs) yang lebih memburu kuantitas dibandingkan menjaga kualitas proses belajar mengajar, sehingga jumlahnya mahasiswanya banyak, tetapi kualitas alumninya banyak yang diragukan.
Langkah berbeda diterapkan Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya. PPs yang berdiri sejak tahun 2000, justru lebih mengutamakan menjaga kualitas dan tidak terlalu ngotot mencari mahasiswa baru sebanyak-banyaknya.
“Semua proses berjalan sebagaimana seharusnya,” tandas Direktur PPs STIEM Bongaya Prof Dr H Syamsul Ridjal MSi, kepada Tabloid Almamater, di Makassar, Selasa, 28 Agustus 2012.
Proses dimaksud dimulai dari perekrutan (tes penerimaan calon mahasiswa baru), perkuliahan selama tiga semester (16 kali pertemuan setiap mata kuliah, di kampus PPs STIEM Bongaya, Jl Mappaoddang, Makassar), studi banding, ujian proposal, penelitian, ujian hasil, hingga ujian tutup.
“Terus-terang, dengan proses yang baik dan benar pun belum tentu kualitas alumni bisa dijamin, apalagi kalau prosesnya tidak benar,” kata mantan Ketua STIEM Bongaya dua periode itu.
Kualitas proses belajar mengajar juga terlihat dari kualifikasi dosen yang mengajar di STIEM Bongaya. Dari puluhan dosen yang mengajar dewasa ini, lima di antaranya bergelar Profesor Doktor (Guru Besar) dan tujuh lainnya bergelar doktor (S3). Di antara mereka, ada yang masih menjabat pimpinan perguruan tinggi negeri, ada yang mantan rektor, serta ada yang menjabat Direktur Program Pascasarjana.
“Kami memang sangat menjaga kualitas dan tidak membuka kelas jauh, kelas paralel, atau kelas instan lainnya,” tegas Syamsul Ridjal.
Perusahaan Besar
Karena kualitasnya yang terjaga itulah, maka banyak perusahaan besar dan instansi yang mengirimkan pimpinan, karyawan, atau pegawainya untuk melanjutkan pendidikan S2 (Magister) Manajemen di STIEM Bongaya.
“Mahasiswa kami banyak dari perusahaan besar, seperti dari Telkomsel, Pegadaian, dan Pelindo. Juga banyak utusan dari Pemda-Pemda di KTI dan dosen PTN. Merea kuliah di STIEM Bongaya tentu bukan sekadar mencari ijazah, melainkan terutama untuk mencari ilmu (manajemen, red),” ungkap Syamsul Ridjal. (win)
@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi 3, Oktober 2012.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment