Thursday, June 23, 2011

Antusiasme Mahasiswa Calon Wartawan

WARTAWAN. Puluhan mahasiswa mengaku sangat ingin menjadi wartawan atau kontributor berita di media massa, tetapi mereka tidak tahu caranya dan belum memiliki pengetahuan di bidang jurnalistik. Itulah yang terungkap dalam Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa PTS se-Sulawesi, di Hotel Dinasti, Makassar, 20-22 Juni 2011. (int)

----------------------


Antusiasme Mahasiswa Calon Wartawan

Oleh: Asnawin
(Humas Kopertis IX Sulawesi)

Ada perasaan senang dan bahagia melihat antusiasme puluhan mahasiswa yang mengikuti Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa PTS se-Sulawesi, selama tiga hari (20-22 Juni 2011), di Hotel Dinasti, Makassar.

Selaku instruktur dalam pelatihan tersebut dan sebagai wartawan, saya sangat senang, karena mereka umumnya mengaku sangat ingin menjadi wartawan atau kontributor berita di media massa.

Kendala yang mereka hadapi pada umumnya karena belum pernah mendapat kesempatan mengikuti pelatihan jurnalistik, sehingga belum tahu cara menulis berita. Peserta lain mengaku terkendala dengan tidak adanya media massa untuk menyalurkan berita-beritanya.

Ada pula peserta yang sudah terlibat dalam pengelolaan media massa di internal kampusnya, sehingga kehadirannya mengikuti pelatihan jurnalistik ini lebih karena ingin meningkatkan atau mengasah kemampuannya, serta menambah wawasannya dalam bidang jurnalistik.

Materi yang diberikan pada pelatihan tersebut, antara lain Teknik Mencari Berita (Moh Yahya Mustafa), Teknik Menulis Berita (Andi Rustan), Teknik Menulis Artikel (Asnawin), Foto Jurnalistik (Yusuf Ahmad), Teknik Wawancara (Moh Yahya Mustafa), dan Jurnalisme Online (Asnawin).

Pada hari pertama sesudah acara pembukaan (oleh Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Kopertis IX Sulawesi, H Maduppa Abbas SH MH) dan materi pertama (oleh Ketua UPSDM Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr H Syamsul Ridjal MM), kami melakukan tes awal dengan menugaskan para peserta membuat berita (straight news) tentang pembukaan dan materi pertama.

Beberapa di antara mereka langsung protes karena belum punya pengetahuan tentang teknik penulisan berita, tetapi saya katakan bahwa justru test awal ini dilakukan untuk mengukur kemampuan yang mereka miliki antara sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.

Dari hasil kerja mereka terlihat bahwa sebagian besar memang masih belum mengetahui apa-apa mengenai teknik atau cara membuat berita, tetapi ada juga satu dua orang yang sudah mampu menulis berita dengan baik.

Dalam dua hari mereka kami genjot terus mereka menulis berita dan melakukan wawancara di antara mereka, karena kebetulan sebagian di antara mereka adalah aktivis. Hasilnya cukup bagus. Sebagian sudah mampu menulis berita dengan baik.

Pada hari terakhir sebelum acara penutupan, kami kembali melakukan tes (post test) dan hasilnya cukup menggembirakan, karena lebih dari separuh di antara mereka ternyata sudah mampu menulis berita dengan baik, bahkan ada dua tiga orang di antara mereka yang menulis berita dengan gaya feature news.

Jurnalisme Online

Untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam bidang penulisan berita dan artikel, kami mengajari mereka cara membuat blog di internet. Ternyata sudah ada beberapa orang di antara mereka yang memiliki blog, tetapi isinya (berita dan artikel) masih kurang.

Blog Kopertis-IX News ini juga saya buat untuk mereka. Saya berharap, mereka dapat mengisi blog ini dengan membuat berita dan artikel, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di kampusnya masing-masing.

Saya katakan bahwa penulisan berita atau kegiatan jurnalistik dengan menggunakan media (website atau blog) di internet itulah yang disebut jurnalisme online.

Mudah-mudahan keinginan menjadi wartawan dan antusiasme yang mereka perlihatkan dalam pelatihan jurnalistik selama tiga hari itu dapat direalisasikan atau minimal disalurkan dengan cara menulis sebanyak dan sesering mungkin melalui media internal atau melalui media online.

Makassar, 23 Juni 2011
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-sarannya di blog "Majalah Almamater"]

No comments: