Thursday, June 02, 2011

STKIP Muhammadiyah Bulukumba



STKIP MUHAMMADIYAH BULUKUMBA. Perguruan tinggi swasta yang ada di Kabupaten Bulukumba dan sekitarnya sudah cukup banyak. Khusus di Bulukumba, tercatat sudah ada lima PTS. Namun berdasarkan data dan fakta yang ada, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba kini telah menjadi pilihan pertama bagi calon mahasiswa baru di "Butta Panrita Lopi" dan sekitarnya. (Foto: Asnawin)


---------------


STKIP Muhammadiyah Bulukumba
Pilihan Pertama di Bulukumba dan Sekitarnya


Oleh: Asnawin

Tak ada jaminan perguruan tinggi tua dan besar akan bertahan selamanya sebagai perguruan tinggi besar. Sebaliknya, perguruan tinggi baru dan kecil bisa saja menjadi besar dan "mengalahkan" perguruan tinggi yang lebih dan lebih besar sebelumnya.

Di Kota Makassar misalnya, pernah ada perguruan tinggi swasta (PTS) yang mahasiswanya berjumlah belasan ribu, tetapi kemudian "kalah" bersaing dengan PTS baru, sehingga jumlah mahasiswanya kini kurang dari 10.000. Sebaliknya, kini banyak PTS baru yang ternyata mampu menarik minat masyarakat sehingga jumlah mahasiswanya pun terus-menerus bertambah.

Di Kabupaten Bulukumba, ada sebuah PTS yang sudah cukup tua, tetapi ternyata mampu bertahan dan bersaing dengan PTS baru, sehingga jumlah mahasiswanya terus-menerus bertambah. PTS tersebut adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba.

Jumlah mahasiswa aktif di STKIP Muhammadiyah pada 2011 ini, tercatat lebih dari 3.000 orang. Jumlah itu sudah dikurangi dengan 662 orang yang diwisuda pada 4 Mei 2011. Untuk ukuran PTS di sebuah kabupaten, jumlah mahasiswa aktif sebanyak itu terbilang cukup besar.

STKIP Muhammadiyah yang berdiri pada 1966, awalnya adalah perguruan tinggi yang berafiliasi pada IKIP Muhammadiyah Jakarta (sekarang Uhamka, Jakarta), kemudian menjadi filial dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Tahun 1980, barulah STKIP Muhammadiyah Bulukumba berdiri sendiri dengan membuka program Diploma Tiga (D3) Pendidikan Sosial. Tahun 1985, status D3 Pendidikan Sosial ditingkatkan dan diubah menjadi program Sarjana (S1) Pendidikan Luar Sekolah.

Tahun 1996, perguruan tinggi ini menambah dua program studi baru, yakni S1 Pendidikan Biologi dan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tahun 2010, STKIP Muhammadiyah Bulukumba kembali menambah satu program studi baru, yakni Pendidikan Bahasa Inggris, tetapi karena Surat Keputusan (SK) Izin Operasionalnya baru terbit pada November 2010, maka mereka baru akan menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2011-2012.

''Alumni kami tercatat sudah 2.560 orang. Mereka umumnya telah bekerja di berbagai kota dan kabupaten, seperti di Sulawesi Utara, Kalimantan, Maluku, dan Jawa,'' kata Ketua STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Dr Hj A Sumrah AP MSi, kepada penulis di Makassar, Rabu, 18 Mei 2011.



KETUA STKIP MUHAMMADIYAH. Sumrah sudah dua periode menjadi Ketua STKIP Muhammadiyah Bulukumba, yakni periode pertama 2005-2009, dan periode kedua 2009-2013.

Terbesar di Bulukumba

Perguruan tinggi swasta yang ada di Kabupaten Bulukumba dan sekitarnya sudah cukup banyak. Khusus di Bulukumba, tercatat ada empat PT (STKIP Muhammadiyah Bulukumba, STAI Al-Gazali Bulukumba, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Panrita Husada Bulukumba, dan Akademi Kebidanan (Akbid) Tahirah Al-Baeti Bulukumba).

Jumlah tersebut belum termasuk PTS dan PTN yang membuka "kelas jauh" di Bulukumba (mahasiswanya ada, tetapi kampusnya tidak ada).

Namun berdasarkan data dan fakta yang ada, STKIP Muhammadiyah Bulukumba adalah PTS terbesar di Bulukumba, terutama jika dilihat dari segi jumlah mahasiswa aktif dan jumlah alumni.

Tak heran kalau kemudian STKIP Muhammadiyah menjadi pilihan pertama bagi warga Bulukumba dan sekitarnya yang ingin mengambil program studi kependidikan (program studi S1 Pendidikan Luar Sekolah, S1 Pendidikan Biologi, S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta S1 Pendidikan Bahasa Inggris).

Sumrah mengatakan, pihaknya sudah beberapa tahun terakhir ini terpaksa melakukan seleksi ketat dan menolak sebagian calon maba, karena calon maba yang mendaftar selalu meluber.

''Jumlah yang mendaftar selalu melebihi daya tampung yang ada,'' katanya.

Gedung Baru

Untuk menampung mahasiswa yang ada, STKIP Muhammadiyah Bulukumba telah membangun kampus baru di Jalan Poros Bulukumba-Bantaeng, tepatnya di Kampung Mario Rennu, Kecamatan Gantarang, Bulukumba. Di kampus II itu juga tengah dibangun masjid dan fasilitas pendukung lainnya.

Kampus induk atau kampus I terletak di Jl Ir Soekarno, yang berada di pusat kota Kabupaten Bulukumba.

Dewasa ini ada enam dosen negeri yang diperbantukan (dosen DPK) pada STKIP Muhammadiyah Bulukumba, 20 dosen tetap yayasan, serta puluhan dosen luar biasa dari kalangan akademisi dan praktisi.

Selain puluhan ruang perkuliahan, fasilitas yang ada saat ini antara lain laboratorium biologi, laboratorium micro teaching, laboratorium komputer, serta perpustakaan dan masjid.

''Tahun ini, kami akan menerima 800 mahasiswa baru,'' ujar Sumrah, wanita lajang yang tampil sebagai calon Wakil Bupati berpasangan dengan Andi Puli pada Pemilukada Bulukumba 2010.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-sarannya di blog "Majalah Almamater"]

No comments: