Tuesday, December 04, 2012

STISIP Muhammadiyah Sidrap: Maba Membludak, Siap Buka S2


KETUA STISIP Muhammadiyah Sidrap Dr Jamaluddin Ahmad SSos MSi, mengatakan, pihaknya kini tengah mempersiapkan membuka program S2 Administrasi Publik. “Kami sudah berupaya memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk membuka Program Pascasarjana, mulai dari sarana dan prasarana, hingga jumlah dan kualifikasi tenaga pengajar. Untuk itu, kami terus-menerus berkoordinasi dengan pihak Kopertis IX Sulawesi dan Dikti,” kata pria kelahiran Sidrap, 7 Mei 1970. (Foto: Asnawin)




STISIP Muhammadiyah Sidrap:
Maba Membludak, Siap Buka S2

Makassar, Tabloid Almamater.
Jumlah pendaftar calon mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu-ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah, Sidrap, Sulawesi Selatan, pada tahun akademik 2012/2013, boleh dikatakan membludak, karena jauh melebihi daya tampung yang ada.

Ketua STISIP Muhammadiyah Sidrap Dr Jamaluddin Ahmad SSos MSi, mengatakan, kapasitas daya tampung yang ada hanya mampu menampung sekitar 200 maba, tetapi yang mengambil formulir pendaftaran berkisar 500 orang.

“Yang ikut tes calon maba lebih dari 300 orang, tetapi yang bisa kami terima hanya sekitar 200 orang. Jadi, ada sekitar 30 persen calon maba yang kami tolak,” katanya kepada Tabloid Almamater, via telepon dari Sidrap, Selasa, 11 September 2012.

STISIP Muhammadiyah Sidrap yang berdiri pada 17 April 2000, dewasa ini membuka dua program studi, yakni S1 Administrasi Negara, dan S1 Ilmu Pemerintahan.

Jumlah mahasiswa aktif kurang lebih 600 orang. Dengan tambahan sekitar 200 maba tahun ini, maka total mahasiswa STISIP Muhammadiyah Sidrap saat ini sekitar 800 orang.

Menyinggung rencana pembukaan Program Pascasarjana (PPs), Jamaluddin yang dilantik sebagai Ketua STISIP Muhammadiyah Sidrap, pada 24 Maret 2012, mengatakan, pihaknya kini tengah mempersiapkan membuka program S2 Administrasi Publik.

“Kami sudah berupaya memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk membuka Program Pascasarjana, mulai dari sarana dan prasarana, hingga jumlah dan kualifikasi tenaga pengajar. Untuk itu, kami terus-menerus berkoordinasi dengan pihak Kopertis IX Sulawesi dan Dikti,” kata pria kelahiran Sidrap, 7 Mei 1970. (as)


@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi 3, Oktober 2012.

No comments: