Wednesday, April 10, 2013
Tak Ada Kata Gagal
BELUM CUKUP. Hidupnya boleh dikata cukup sempurna. Punya keluarga bahagia. Punya anak. Punya suami yang sama-sama sudah doktor dan sama-sama memimpin perguruan tinggi. Namun itu semua ternyata belum cukup bagi seorang Titin Dunggio.
---------------
Dr Hj Titin Dunggio:
Tak Ada Kata Gagal
Hidupnya boleh dikata cukup sempurna. Punya keluarga bahagia. Punya anak. Punya suami yang sama-sama sudah doktor dan sama-sama memimpin perguruan tinggi. Namun itu semua ternyata belum cukup bagi seorang Titin Dunggio.
So, apa lagi yang Anda inginkan?
“Motivasi saya adalah ingin terus berupaya mengembangkan diri sebagai seorang akademisi,” kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Bisnis (STIMB) Boalemo-Gorontalo, kepada Tabloid Almamater.
Ditemui seusai mengikuti ujian promosi doktor Ilmu Manajemen, di kampus PPs UMI Makassar, Kamis, 8 November 2012, Titin yang didampingi suaminya, Dr Ir H Azis Rachman MM (Ketua STITEK Bina Taruna Gorontalo), mengaku bersyukur mampu menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar doktor dalam tempo kurang lebih tiga tahun.
Bekal pendidikan S3 dan berbagai pengalaman tambahan lainnya, dirasakan sangat membantu dirinya dalam mengelola perguruan tinggi yang dipimpinnya.
“Dalam mengelola organisasi perguruan tinggi, khususnya PTS, dibutuhkan prinsip-prinsip dasar manajemen, serta pengalaman,” kata wanita kelahiran Gorontalo, 9 Januari 1973.
Tetapi yang paling penting, katanya, seorang pimpinan perguruan tinggi harus terus-menerus berpikir kreatif dan inovatif untuk mewujudkan perguruan tinggi yang mandiri dan berdaya saing.
Semulus itukah perjalanan hidup Ibu?
Menjawab pertanyaan itu, Titin mengungkapkan bahwa ketika meraih sarjana ekonomi di UMI Makassar tahun 1996, dia langsung melamar jadi calon PNS, karena ingin mengejar status sosial dan agar memiliki jaminan pensiun di hari tua.
Ternyata keinginan itu tidak kesampaian, karena dua tahun berturut-turut dirinya gagal dalam seleksi CPNS. Setelah gagal, Titin akhirnya dengan penuh optimis memutuskan mencari jalur lain untuk menggapai cita-citanya dan ia pun sukses dalam dua dunia, yakni dunia usaha dan dunia pendidikan.
“Bagi saya, tidak ada kata gagal dalam hidup. Yang ada hanya kesuksesan yang tertunda, karena kegagalan adalah bahagian dari kesuksesan,” katanya.
Oke deh, selamat dan semoga sukses selalu, bu! (win)
@copyright Tabloid Almamater, Makassar, Edisi ke-4, Maret 2013.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment