MASA JABATAN Prof Basri Wello sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, telah berakhir pada 7 November 2012, tetapi Mendikbud kembali menunjuk Prof Basri Wello sebagai pelaksana tugas Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi hingga dilantiknya Koordinator baru yang difinitif.
Basri
Wello Masih Menjabat Koordinator Kopertis IX
Makassar,
22 November 2012. Dalam
beberapa bulan terakhir, kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) yang berada di
bawah lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, ramai memperbincangkan tentang
calon pengganti Prof Dr H Muhammad Basri Wello MA sebagai Koordinator Kopertis
Wilayah IX Sulawesi.
Prof
Basri Wello yang mantan Pembantu Rektor IV Universitas Negeri Makassar (UNM)
telah berakhir masa jabatannya selaku Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi
pada 7 November 2012.
Humas
Kopertis IX Sulawesi Asnawin, membenarkan ramainya perbincangan itu dan
menambahkan bahwa biasanya nama calon pengganti sudah “bocor” sebelum
berakhirnya masa jabatan Koordinator Kopertis
“Biasanya
sudah ada nama calon pengganti, tetapi Mendikbud Muhammad Nuh justru
mengeluarkan Surat Keputusan yang intinya mempercayakan Prof Basri Wello
sebagai penjabat Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi sampai dengan
dilantiknya Koordinator baru yang definitif,” paparnya, dalam siaran pers yang
diterima redaksi, Kamis, 22 November 2012.
Dia
mengatakan, Prof Basri Wello tidak mungkin lagi dilantik sebagai Koordinator
kopertis IX, karena sudah memasuki usia 60 tahun pada 5 November 2012.
“Batas
usia untuk pejabat struktural, maksimal 60 tahun, sedangkan Prof Basri Wello
sudah berusia lebih 60 tahun,” jelas Asnawin.
Menyinggung
tugas dan tanggungjawab seorang Koordinator Kopertis, dia mengatakan, tugas dan
tanggungjawab seorang Koordinator Kopertis cukup berat, karena melakukan
pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta di
wilayah kerjanya.
Khusus
di Kopertis Wilayah IX Sulawesi, terdapat kurang lebih 350 PTS yang harus
dibina, termasuk pengawasan dan pengendalian masalah akademik, kemahasiswaan,
perizinan, serta upaya-upaya peningkatan sumber daya manusia, khususnya dosen.
“Tetapi
saya kira itu tidak ada masalah, karena nama-nama yang diusulkan oleh PTN dan
APTISI sebagai calon Koordinator Kopertis IX Sulawesi, pasti rata-rata sudah
berpengalaman dalam hal manajemen dan kepemimpinan,” tandas Asnawin.
@copyright
Tabloid Almamater, Makassar, Edisi 3, Oktober 2012.
No comments:
Post a Comment