--------------------
Puluhan Alumni SMA 1 Gowa Lolos SNMPTN 2014
- Bupati Gowa: Mereka Fokus dan Belajar Tanpa Tekanan
Sebanyak 62 alumni SMA Negeri 1 Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan, berhasil lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) tahun akademik 2014/2015, melalui jalur undangan atau jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
“Alhamdulillah, tahun ini kami meloloskan 62 siswa masuk PTN lewat jalur undangan,” kata Kepala SMA Negeri 1 Sungguminasa, Dra Hj Andi Wartiah MM, yang didampingi Wakasek Umum Drs H Muhammad Amin MPd, kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat, 20 Juni 2014.
Meskipun jumlah tersebut tergolong besar, namun Wartiah mengaku tidak terlalu puas, karena jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu.
“Tahun lalu kami meloloskan 81 orang,” ungkapnya.
Jumlah alumni yang ditamatkan tahun ini sebanyak 496 orang (363 alumni jurusan IPA, dan 133 alumni jurusan IPS), sedangkan jumlah alumni tahun lalu sebanyak 463 orang.
Secara keseluruhan, kata Wartiah, jumlah siswa SMA Negeri 1 Sungguminasa lebih dari 2000 orang, sedangkan jumlah kelas sebanyak 27 kelas.
“Kami memiliki 46 guru PNS dan 48 guru honorer,” sebutnya.
Menyinggung kiat-kiat yang dilakukan sehingga banyak siswa yang lolos SNMPTN 2014, Wartiah mengatakan, secara internal siswa kelas XII diberi tambahan pelajaran dalam bentuk bimbingan belajar internal pada semester genap.
Bukan hanya mata pelajaran yang di-UN-kan, melainkan seluruh mata pelajaran, dan itu diprogramkan dua jam per mata pelajaran.
Selain itu, pihak sekolah juga melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga bimbingan belajar untuk melaksanakan uji coba atau try-out Ujian Nasional.
“Adik-adik alumni (SMA 1 Sungguminasa) juga banyak membantu. Mereka datang ke sekolah membimbing dan mengarahkan adik-adiknya,” ungkap Wartiah.
Menanggapi keberhasilan puluhan siswa SMA Negeri 1 Sungguminasa menembus PTN lewat jalur undangan (SNMPTN 2014), Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo mengatakan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran guru, kepala sekolah, dan orangtua siswa.
“Mereka berhasil karena atmosfir belajar yang diciptakan di sekolah, tanpa tekanan dan tanpa ancaman dari pendidik. Tak kalah pentingnya, mereka fokus belajar di bawah bimbingan orangtua di rumah tanpa terganggu pikiran harus membayar macam-macam di sekolah,” tutur Ichsan. (win)
No comments:
Post a Comment